NASI LANGGI berasal dari dapur pendalungan Jember?
Jember, Jawa Timur? Apa benar?
Pasalnya, Nasi Langgi, lebih terkenal di daerah Jawa Tengah seperti Solo, Jogya dengan label “Nasi Rames”. Menjadi hal wajar, jika banyak kalangan salah kaprah mengenai keaslian nasi Langgi. Sajian yang hukumnya wajib dihidangkan masyarakat Jember di masa penjajahan dan saat keraton kerajaan Jember menerima tamu-tamu penting.
Kemudian, apa keistimewaan Nasi Langgi pendalungan Jember?
Jika di Jawa Tengah terkenal dengan masakannya yang manis, Nasi Langgi Jember bercitarasa “sedep”, gurih rasa manis yang balance, sesuai “cecep” lidah Jemberian yang notabene adalah genetik campuran Jawa dan Madura.
Mengapa diberi label nama Langgi?
Langgi, plesetan dari “menjelang pagi”.
Ya, karena hidangan ini diolah saat larut malam menjelang pagi, dan kemudian dihidangkan sewaktu sarapan pagi.
Agar tradisi tak hilang ditelan jaman dan gempuran budaya kuliner dunia, Tim Food and Beverage (FnB) Java Lotus Hotel menggali kearifan dapur pendalungan Jember. Mengangkat, menampilkan dan menyediakan kekayaan masyarakat ini ke meja makan hotel. Melestarikan dengan memberdayakan tepat guna keaslian lingkungan adalah bagian konsep pembangunan kepariwisataan dunia. Dan menjadi visi, misi menejemen Java Lotus Hotel untuk Jember serta Indonesia. Selain dorongan survey membuktikan rata-rata masyarakat Jember tidak paham keberadaan hidangan asli Nasi Langgi ini.
Menu Nasi Langgi, juga memperkaya keberagaman makanan rumahan ala Java Lotus Hotel, selain Ayam Kampung Bacem Pendalungan, Sop Iga, Sop Buntut, dan Penyetan Pedas Melekat.
Sentuhan inovasi pada Nasi Langgi Jember di Java Lotus Hotel, —selain tampilan bergengsinya– nasi ini dipersembahkan dengan beragam lauk yang sedap, nikmat, dan menggunakan nasi gurih khas Java Lotus Hotel.
Sepiring Nasi Langgi tersaji dengan lima (5) lauk, bersanding harmonis dengan sambel cabe Terong Tengger — the one and only — tersedia di Java Lotus Hotel.
Lima lauk pilihan terdiri dari Daging Rendang Jawa, Telur Pindang, Kentang Balado, Kering Tempe, dan Abon Ayam tersaji bersama di dalam satu porsi Nasi Langgi. Rempah bumbu Rendang Jawa, berkombinasi dengan “sedepnya” Abon Ayam, cita-rasa manis dari Kering Tempe, di tambah kriuknya Kentang Balado, duh!
Dan perlu dicatat, bahan baku hidangan tradisi yang diolah “menjelang pagi” ini adalah budidaya pertanian di Jember dan sekitar. Mengangkat budaya, melestarikan, serta memberdayakan secara bertanggungjawab. Akmal sudah, kehadiran menu Nasi Langgi — dengan nasi gurih khas Java Lotus Hotel— wujud respek kelokalan, mengisi jasmani, menyegarkan rohani.
Makin nendang –bagi penikmat hidangan pedas— kunyahan dengan pedasnya Sambal Cabe Terong Tengger yang 10x lipat lebih pedas dari cabe umumnya. — membuat kalian “ngiler” dan ketagihan.
Santapan plesetan ini di banderol dengan harga Rp. 50.000 saja, sudah lengkap dengan air mineralnya.
Yakin masih ogah mampir ke Java Lotus Hotel? Rugi banget kalo ngga cobain makanan ini. Bener-bener “candu”, cobain sendiri deh sensasinya! ***
Juga tayang di